dalam keadaan aku bersujud tubuh sehingga terkebas setiap rongga;
aku meminta dia izinkan kamu untukku
aku merayu agar disudikan nafasmu milikku.
dalam terjasad aku bersimpuh terus sehingga tergamam setiap raksa;
aku memujuk dia datangkan kamu selalu
aku menyembah agar dihulurkan ikhlasmu setuju.
dalam suasana aku berduduk teguh sehingga terkeras setiap hirup;
aku menunggu dia hidupkan sepenuhnya
aku menangis agar dikasiankan mimpiku seikhlasnya.
dalam bayangan aku berlutut tegap sehingga terkemam setiap degup;
aku mengemis dia bagikan seredhanya
aku merengek agar diihsankan dirimu selamanya.
namun aku lupa;
dalam keadaan terjasad suasana bayangan aku bersujudsimpuh duduk-berlutut itu tadi,
telah tertulis atas awan berdakwat pekat likat kekal tak-terubahkan--
jodoh mati sesungguhnya--
wahai manusia, pendeta dan rakyat jelata;
telah siap hikayatnya.
mintarayulah,
pujuksembahlah,
tunggutangislah,
emisrengeklah;
--tak terubahkan.
Wednesday, February 29, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment